Didalam Aplikasi Telegram Terdeteksi Juga Rencana Pembunuhan Ahok
Berita Hari Ini - Dirjen Aplikasi Informatika Kemenkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan membetulkan gagasan pembunuhan pada bekas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) jadi satu diantara argumen diblokirnya aplikasi pesan singkat Telegram.
Gagasan pembunuhan pada Ahok itu disertai dengan gagasan pengeboman mobil serta tempat beribadah pada 23 Desember 2015.
" Data ini kami terima dari Densus (Detasemen Spesial). Jadi untuk detil bagaimana ancaman itu Densus yang tahu, " tutur Semuel
Terkecuali argumen itu, Kementerian Komunikasi serta Informatika (Kemenkominfo) dengan Tubuh Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) juga memaparkan argumen beda kenapa service Telegram diblokir.
Satu diantara argumen beda diblokirnya aplikasi itu yaitu momen penyerangan senjata tajam oleh seseorang pria pada dua anggota polisi di Masjid Falatehan, Jakarta Selatan pada 30 Juni 2017 kemarin.
" Mulai sejak 2015, mereka (teroris) telah memakai Telegram jadi alat komunikasi. Dari semuanya tindakan yang tersingkap, cuma ada dua yg tidak menggunakannya, " ucap Semuel di Gedung Kemenkominfo, Senin (17/7/2017) malam.
Pemblokiran dikerjakan pada 11 alamat DNS yang dipakai untuk terhubung service chat itu. Aplikasi mobile Telegram sendiri masih tetap dapat dipakai sampai saat ini.
Seperti di ketahui, Kemenkominfo sudah memblokir aplikasi situs Telegram mulai sejak Jumat (14/7/2017).
0 comments:
Posting Komentar