Habis Melahirkan 40 Hari Suami Minta Jatah Menolak Malah Berujung Maut
Berita Hari Ini - JIKA suami kurang piknik, ya seperti Fredi, 25, ini jadinya. Istri baru saja melahirkan, telah tidak sabaran. Belum juga genap 40 hari telah minta jatah, sudah pasti Santi, 21, bininya menampik. Namun mengakibatkan fatal, ibu si bayi ini tewas dianiaya. Fredi kabur dengan membawa bayi yang masih tetap merah.
Saat istri melahirkan, suami diwajibkan “puasa” untuk sekian waktu lamanya. Menurut pengetahuan kesehatan, minimum 40 harilah, hingga istri telah kembali sehat serta normal, hingga siap terima gempuran suami. Namun terkadang suami tidak sabaran. Belum juga saatnya telah main longak-longok, seperti orang tengah masak. Bila tidak sama-sama mengerti dapat ributlah, cuma masalah remeh.
Fredi warga Kecamatan Tigapanah, Karo, Sumut, benar-benar bahagia terima hadirnya anak pertamanya, sekitaran 3 minggu kemarin. Dia saat ini telah jadi ayah. Anaknya lahir lelaki juga, tentu nantinya juga akan tingkatkan derajat serta martabat orangtuanya. Mudah-mudahan nantinya jadi orang yang bermanfaat untuk nusa serta bangsa. Bila jadi anggota DPR juga yang jujur, janganlah bermain dalam project e-KTP. Bahaya.
Ah itu kan masih tetap bayangan indah 40 th. lalu. Yang dihadapi saat ini, kebahagian jadi bapak namun berbanding lurus dengan “masa peceklik” yg tidak dapat tidak diterima. Memangnya mengapa? Mulai sejak bininya persalinan, dia tidak dapat mendekati istrinya sekali lagi. Kata dokter, minimum 40 hari mesti puasa. Senjata tidak bisa dikokang, taruh saja di gudang.
Untuk Fredi yang masih tetap muda serta enerjik, nyatanya itu adalah siksaan berat. Seperti orang merokok, telah umum menghisap Jisamsu, mendadak dipaksa berhenti, terang buat posing! Jadi walau belum juga 40 hari, Fredi telah merengek-rengek mendekati istri minya jatah. Namun tidak diterima. “Sudahlah dik, bebrapa perlahan saja, 20 Km perjam. Kelak bila depan kantor polisi, dituntun. ” Kata Fredi, seperti naik sepeda motor saja.
Walau telah dirayu-rayu ala Cak Lontong, Santi tetaplah ogah, bahkan juga jadi geram. Ributlah suami istri ini. Karena sangat emosinya Fredi, dia tega menusuk istrinya dengan pisau sampai tewas. Sesaat jenazah Santi digulung gunakan karpet, dia kabur dengan membawa bayi merahnya. Fredi juga pernah SMS sama tetangga, pamit kalau juga akan pergi selama-lamanya, meninggalkan Santi karna sakit hati.
Demikian tahu apa yang berlangsung, warga juga geger. Polisi selalu memburu Fredi hingga diketemukan di simpang pabrik PT. Pinago Paling utama Desa Mangun Jaya, Kecamatan Babat Toman, Kabupaten Musi Banyuwangi, Sumatera Selatan (Palembang). “Saya emosi Pak, minta jatah tidak diberi. ” Kata Fredi di kantor polisi.
Jatah pembagian beras, apa gula?
0 comments:
Posting Komentar