GAK ZAMAN LAGI, Dicerai Gara-gara Tidak Perawan Saat Menikah...Duh
Berita Hari Ini - Banyak orang yang beranggapan bahwa keperawanan merupakan sesuatu yang sangat berharga. Bahkan belum lama ini beberapa negara bahkan mulai menerapkan 'tes keperawanan' untuk bisa masuk ke sebuah institusi.
Namun nilai sebuah keperawanan rupanya juga membuat wanita-wanita ini dirundung sial. Gara-gara dituduh tidak perawan, wanita-wanita malah dicerai oleh sang suami.
Seperti apa kisahnya? Berikut daftarnya seperti yang dilansiri Berita Hari Ini :
1. Divia Singh
Malang benar nasib Divia Singh. Wanita keturunan India berusia 18 tahun ini dicerai J (36), yang baru dua pekan menjadi suaminya. J menceraikan Divia dengan alasan sang istri sudah tidak perawan.
Menurut wanita yang berasal dari Sekip, Medan ini, suaminya tidak menunjukkan sikap aneh bahkan terkesan baik. Namun, setelah pernikahan berjalan dua minggu, pria yang berprofesi sebagai juragan ayam itu meninggalkan Divia dan akan menceraikannya.
Awalnya, Divia mengenal J pada bulan September 2012, Tak lama setelah itu J datang dengan orangtuanya melamar dan mereka menikah di Gedung Uniland pada 23 November 2012.
Divia bahkan menceritakan detil pernikahannya untuk memperkuat klaim dia masih perawan ketika itu. "Maaf sebelumnya, waktu kami pertama berhubungan badan, mengeluarkan darah kok. Memang setelah berhubungan, saya halangan, dan karena alasan itu dia menuduh saya tidak perawan. Padahal darah itu darah perawan, bukan karena halangan," ucapnya.
2. Fany Octora.
Isu perceraian karena sudah tidak perawan juga pernah dialami oleh mantan Bupati Garut, Aceng Fikri pada tahun 2012. Fani Oktara, gadis berusia 19 tahun dicerai oleh Aceng melalui SMS karena sudah tidak perawan lagi. Pernikahan mereka pun cuma berjalan empat hari.
Fani Oktara menerima pinangan Aceng Fikri pada Juli 2012. Empat hari berselang setelah pernikahan, sang bupati memutuskan untuk menceraikan perempuan muda ini, langsung dengan talak tiga hanya melalui SMS. Alasannya, Fani Oktara terbukti tidak perawan.
Kabar ini dengan cepat tersebar dan menjadi buah bibir. Aceng dihujat, dan didesak untuk segera turun tahta. Gelombang unjuk rasa warga Garut pun terus berdatangan. Mereka seperti tak sudi memiliki pemimpin bermoral bejat.
Sejalan dengan keinginan warga proses politik di DPRD Kabupaten Garut pun berjalan. DPRD akhirnya sepakat memutuskan bahwa Aceng telah melakukan pelanggaran etika. Keputusan itu diambil melalui pandangan seluruh fraksi yang ada di DPRD Garut.
3. Rien Farisah
Hal yang sama juga terjadi di Palembang. Yudi Asnandar (48) terpaksa melaporkan istrinya sendiri, Rien Farisah (30), ke polisi atas kasus pemalsuan identitas pada tahun 2015. Hal itu terjadi karena wanita yang dia nikahi hampir tiga bulan lalu itu tak gadis lagi.
Kepada petugas, Yudi mengaku sangat kecewa dengan penipuan yang dilakukan istrinya. Apalagi, dia bersedia menikahinya karena terpikat kegadisannya.
"Dulu dia bilang masih gadis, tapi saya kecewa, dia tak gadis lagi, tetapi sudah janda saat menikah dengan saya," ungkap Yudi
Dia menerangkan, awalnya status istrinya itu sudah diketahui saat bulan madu beberapa waktu yang lalu. Namun, Yudi tidak cukup bukti. Merasa penasaran, Yudi pun mengecek dokumen istrinya di beberapa KUA di Palembang.
Yudi sangat kaget begitu menemukan dokumen terlapor di KUA Ilir Timur II Palembang. Di sana ditemukan fakta bahwa terlapor pernah menikah pada 14 Februari 2010 lalu. Bahkan dari sumber yang dia dapatkan, terlapor sudah memiliki seorang anak dari pernikahan itu.
4. Seorang wanita dari Distrik Ahmednagar, India.
Pada Mei 2016, seorang wanita dari Distrik Ahmednagar hendak menikah dengna seorang pria berusia 25 tahun yang berasal dari Nashik. Pasangan tersebut adalah anggota masyarakat Kanajarbhat yang terdiri dari dua sekte, yaitu Dera Sachha dan Khandpith.
Masyarakat ini memiliki tata nilai sendiri yang diikuti dengan ketat, termasuk urusan keperawanan. Ketika ada pernikahan, para pemangku adat berkumpul di luar rumah pengantin baru ketika pasangan itu sedang berhubungan seksual di atas kain putih polos untuk keperluan 'uji keperawanan' sang wanita.
Dalam kasus ini, sang suami mengatakan bahwa sang wanita tidak mengeluarkan darah setelah berhubungan seksual sehingga ia menolaknya menjadi istri. Pernikahan pun dibatalkan.
Sang wanita bersikeras bahwa ia masih perawan dan tidak adanya darah saat bercinta bisa disebabkan oleh latihan berat yang dijalaninya sebagai persiapan melamar menjadi polisi. Sementara itu, sang suami mengaku bahwa 'uji keperawanan' dilakukan karena permintaan para anggota keluarga pengantin wanita.
5. Seorang wanita dari Padang, Sumatera Barat.
Pada April 2013, seorang istri terpaksa harus menerima nasib diceraikan oleh sang suami karena mengaku jujur kalau dirinya sudah tidak perawan. Pernikahan mereka pun hanya berjalan 10 hari.
Awalnya, si suami yang bekerja sebagai pedagang ini menikahi istrinya pada 11 Maret 2011. Sebelum menikah suami menanyakan ke calon istrinya apakah masih perawan atau tidak. Pertanyaan ini dilontarkan dua kali dan dijawab oleh calon istri bahwa dirinya masih suci.
Namun pada malam pertama diketahui istrinya tersebut tidak perawan lagi. Kepada suaminya, istrinya mengaku pernah melakukan zina. Atas jawaban ini, sang suami sangat kecewa dan tidak menerima atas kebohongan istrinya tersebut.
Puncak pertengkaran terjadi pada 21 Juni 2011 yaitu perang mulut antara keduanya. Dalam cekcok ini, suami memilih meninggalkan istrinya karena tidak mempunyai rasa cinta dan sayang lagi karena merasa dibohongi.
Atas apa yang dialami dan dirasakan, suami tersebut pun mengajukan permohonan cerai ke PA Padang dan dikabulkan.
0 comments:
Posting Komentar