Hebat Banget Panglima Perang FPI Siap Berangkatkan 1.500 Anggota Tempur untuk Berhijad ke Myanmar
Berita Hari Ini - Merespons perubahan terbaru tragedi pembantaian etnis Rohingya di Myanmar, Front Pembela Islam siap memberangkatkan 1. 500 anggotanya ke Myanmar. Jumlah itu akan tiba ke Myanmar jadi relawan kemanusiaan hingga tenaga medis serta yang lain.
Ketua FPI Sumatera Selatan, Habib Mahdi menilainya, pemerintah Indonesia mesti ambil langkah tegas atas tragedi itu dengan tutup Kedutaan Besar Myanmar di Jakarta.
" Ada 1. 500 dari anggota FPI yang juga akan diberangkatkan. Saat ini masih tetap menanti jadwal. Kita juga lihat langkah dari pemerintah, bila tak ada kami segera pergi ke Myanmar, " kata Habib Mahdi, di Kantor Tindakan Cepat Tanggap (ACT) Sumatera Selatan di Palembang, Senin 4 September 2017.
Habib Mahdi menjelaskan, beberapa korban etnis Rohingya harusnya bisa ditampung di Indonesia dengan mempersiapkan satu pulau yang dikhususkan buat mereka. Di pulau itu, beberapa pengungsi bisa hidup dengan tenang sampai menanti perdamaian bisa tersambung di Myanmar.
" Kita miliki banyak pulau, tidak problem bila ditampung disini. Pemerintah harus juga bertindak aktif untuk dengan kirim pasukan kesana, " katanya.
Perseteruan etnis Rohingya di Myanmar sudah berjalan mulai sejak Agustus 2017. Beberapa ribu orang juga mengungsi karena tragedi ini. Menurut laporan, beberapa ribu orang tewas karena tindakan pembantaian massal yang dikerjakan oleh militer Myanmar.
Disamping itu, pemerintah Indonesia di ketahui mulai sejak awal senantiasa pro aktif berikan pertolongan pada etnis Rohingya. Terkecuali pertolongan kemanusiaan berbentuk keperluan yang telah diantar, Menlu Retno Marsudi juga telah ada di Myanmar untuk berdiplomasi dengan pemerintah negara itu untuk menyelamatkan Rohingya.
Bahkan juga Indonesia dalam bulan ini juga akan mulai membuat satu rumah sakit serta enam sekolah di Rakhine sebagai kantung permukiman etnis Rohingya.
Sedang Menteri Koordinator bagian Politik, Hukum, serta Keamanan, Wiranto memohon orang-orang Indonesia tidak pergi ke Myanmar untuk turut merampungkan krisis Rohingya yang tengah berlangsung di Rakhine.
Wiranto mengemukakan, walau berpedoman azas politik luar negeri bebas serta aktif, Indonesia membatasi diri serta tidak ikut campur dalam soal internal negara beda. Krisis Rohingya dinilainya jadi masalah internal pada etnis minoritas Rohingya serta Pemerintah Myanmar.
Sampai sekarang ini, Indonesia juga masih tetap menyimpan pengungsi Rohingya yang terimbas perseteruan di Myanmar pada krisis-krisis terlebih dulu. Mereka diantaranya ada di Sumatera Utara, Aceh serta Sulawesi Selatan
0 comments:
Posting Komentar