Tak Tahan Pisah Ranjang, Mangga Pentil Dikremus
Berita Hari Ini - IBARATNYA mangga, anak SMP kelas II itu masih pentil, belum ada peloknya. Tapi karena Mukadi, 24, sudah setahun lebih pisah ranjang dengan istri, jadi nggragas. Ri, 14, pelajar SMP kelas II yang baru dikenalnya langsung dibawa kabur ke Tuban dan digauli dua kali. Asem dong!
Ada yang bilang, istri itu ibaratnya ikan asin. Biar rasanya asin-asin begitu, kalau pas butuh enak juga dimakan. Tapi jika suami istri dalam kondisi pisah ranjang, ikan asin itu pun lama-lama syedap juga. Sayangnya, pihak “ikan asin” belum tentu maui memberikannya, sehingga kelimpungan. Mau minta malu, nunggu dikasih tak kunjung tiba, akhirnnya nabrak-nabrak ke tempat lain.
Begitu pula rupanya kelakuan Mukadi dari Kerek, Kabupaten Tuban. Karena persoalan ekonomi, dia jadi tak akur pada istrinya. Meski dalam satu atap, tidurnya sendiri-sendiri di kamar yang berbeda. Bila Mukadi mau mendekati, istri langsung mengusirnya pergi. “Dolar sudah naik sampai Rp 14.000,- kok sempat-sempatnya mikir begituan,” kata istri.
Coba, apa Mukadi tidak pusing multi dimensi kalau begitu. Urusan dolar naik gila-gilaan kan urusan pemerintah, kenapa wong cilik disuruh mikir. Dolar mau naik turun silakan saja, yang penting bagi rakyat adalah: harga-harga murah, cari makan gampang, peluang usaha juga selalu terbuka.
Karena istri tetap tak mau diajak islah nasional, kepala Mukadi semakin pusing saja, nyaris pecah malah. Eh, tiba-tiba ada SMS nyasar. Ketika dijawab malah berlanjut, dan sononya mau diajak ketemu langsung. Ternyata masih imut-imut, karena masih duduk di bangku SMP kelas II. Ibarat mangga, masih penting, belum ada tempurung (pelok_)-nya. “Tapi ketimbang manyun, biar asem lumayan Bleh.” Kata setan membujuk.
Beberapa hari lalu gadis bernama Ri itu dijemputnya ke Jombang dan diajak main ke rumah nenek Mukadi di Tuban. Di kala situasi sepi, Ri dibujuknya untuk bersedia digauli bak suami istri. Karena rayuannya begitu maut, akhirnya Ri bersedia, dan malah nambah. Jadi dalam semalam Mukadi berhasil memperdayai Ri dua kali.
Enak bagi Mukadi, sangat bikin gelisah bagi kelurga Ri di Jombang. Berdasarkan teman-teman Ri selaku saksi mata, orangtuanya pun lalu lapor ke polisi. Polisi langsung menyasar ke Mukadi dan digelandang ke Polres Tuban. Tapi sudah telat memang, karena skor kadung 2-0. Bagaimana dengan orangtua Ri , ya terus lanjutlah. Artinya, Mukadi tetap diproses secara hokum.
Nggak dapat ikan asin, wader cethul disikat juga!
0 comments:
Posting Komentar