Sabtu, 12 Agustus 2017

Bandar Togel Online Terpercaya

Aneh, Suami Aniaya Istri Karena Uang Belanja 20 ribu Minta Makan Enak

Berita Hari Ini - SUAMI paling irit di Palembang pastinya Farid, 40, warga Seberang Ulu. Dalam satu hari dia tega kasih uang berbelanja istri Rp 20. 000, - namun maunya makan enak. Akhirnya, ribut selalu! Kata istri, agar cukup apakah mesti makan kalender? Farid tidak terima diledek istri sesuai sama itu, hingga Farida, 33, dihajar hingga sesi belur. 

Kata orang bijak, perkawinan yang berdasar pada cinta dapat lebih bahagia serta awet. Apakah benar begitu? Teori itu terang salah dengan riil. Agar cinta keduanya sama selangit, bila tidak di beri uang berbelanja cukup, istri tentu ngomel merepet-repet. Memangnya orang hidup cuma masalah dibawah perut? Isi perut harus juga terjamin. Banyak masalah perceraian juga karna masalah perut yang ditelantarkan. 

Farid warga Seberang Ulu memanglah bekerja di PT Tempo. Namun bukanlah yang penerbitan majalah atau usaha farmasi, tetapi dalam makna : tempo-tempo kerja, tempo-tempo nganggur. Kasarnya : pekerja serabutan. Bila bisa pekerjaan, dia dapat bawa beberapa uang ke tempat tinggal. Namun apabila sekalipun tidak ada obyekan, pulang ke tempat tinggal paling-paling bawa Rp 20. 000, - Itu juga bolehnya pinjam rekan. 

Namun anehnya, walau berikan uang begitu terbatas, maunya Farid makan yang enak. Diberi lauk ikan asin, ngomel, walau sebenarnya saat ini ikan asin juga jadi menu elegan karna demikian mahalnya garam. Paling aneh, walau berbelanja begitu terbatas, Farid dapat omeli istri : “Perempuan pemboros! Tidak dapat atur uang berbelanja. ” 

Walau sebenarnya sebenarnya Farid ini seperti pemerintah saat ini. Maunya banyak, biaya terbatas. Farid idem ditto. Pengin makan gunakan opor ayam atau rendang padang, namun kasih uang berbelanja Rp 20. 000, - satu hari. Ini kan ibaratnya seperti RAPBN saja. Uangnya belum juga siap, namun gagasan biaya demikian beragam jenis. 

Walau sebenarnya di masa gombalisasi saat ini, jangankan uang Rp 20. 000, - yang Rp 50. 000, - saja dibawa berbelanja ke warung cuma bisa belanjaan tidak seberapa. Jadi saat disalahkan suami selalu, Farida menangkisnya dengan kalimat classic. “Mau anda tidak kasih makan kalender? Kalender sich, Rp 20. 000, - bisa dua, jadi dapat digunakan satu tahun, ” ledek Farida. 

Sekian hari lantas ribut kembali. Problemnya bebrapa sekali lagi Farid minta makan enak, walau sebenarnya kasih berbelanja monoton uang lembaran hijau gambar pahlawan nasional Sam Ratulangi. Ributlah mereka, hingga Farid mengusir istri dari tempat tinggal. Namun demikian Farida pergi, baru keluar pintu segera dikejar serta lalu dihajar. Tetangga melerai, sesaat Farid selalu ngeloyor pergi. 

Dengan muka simpang siur Farida mengadu ke Polresta Palembang. Dengan mengusung pasal KDRT, dia minta polisi selekasnya menangkap suaminya serta dipenjarakan. Dihukum mati juga Farid, dia ikhlas dunia akhirat, karenanya balasan orang yang aniaya pada istri. 

Komnas HAM tentu mencak-mencak tuch. Masak gebuki istri divonis mati.
loading...

0 comments:

Posting Komentar