Pelaku Begal Motor Masi Berumur 20 Tahun Mati Ditembak POLISI

Pelaku Begal Motor Masi Berumur 20 Tahun Mati Ditembak POLISI

Berita Hari Ini -  Tiga tersangka begal motor disergap polisi di Medan, Minggu (20/8). Dua salah satunya tewas ditembak. 

Tersangka yang tewas yakni Raden Mas Dodi serta Fandi Sahputra. Seseorang rekanan mereka, Tengku Aditia Hidayat, masih tetap melakukan kontrol. 

" Beberapa aktor rata-rata berumur pada 20-21 th., " kata Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Sandi Nugroho, dimuka instalasi jenazah RS Bhayangkara Medan, Minggu (20/8). 

Penyergapan beberapa tersangka bermula dari perampokan yang dihadapi Dandi Andrian (17). Pemuda yang tinggal di Jalan AH Nasution Gang Karya April, Medan, itu dibegal di Jalan Sei Putih, sekitaran jam 02. 30 WIB. 

Dandi yang tengah berkendara dengan Honda Beat BK 5307 SAF dibarengi aktor yang mengendarai Honda Vario hitam dari sejak Jalan Jamin Ginting. Lalu 4 orang mengendarai 2 unit sepeda motor beda mendekat. 

Di Jalan Sei Putih aktor menembak leher kanan Dandi dengan airgun. Salah seseorang aktor juga menghantamkan kayu broti ke kepala korban. 

Dendi yang terluka tidak berdaya waktu 6 aktor merampas sepeda motornya. Momen itu segera dilaporkan ke Polsek Medan Baru. 

" Korban telah memperoleh perawatan serta petugas kita segera lakukan penyelidikan, " tambah Sandi. 

Sekitaran jam 05. 00 WIB, petugas memperoleh info beberapa tersangka aktor pembegalan itu berkumpul dirumah kos di Jalan Dipanegara, Padang Bulan, Medan. Tempat itu juga digerebek. 

Tersangka Fandi Sahputra, Raden Mas Dodi, serta Tengku Aditia Hidayat di tangkap disana. Sesaat 4 rekanan mereka yang berinisial, G, B, I, serta K dapat melarikan diri. 

Di tempat penggerebekan, petugas temukan 3 unit sepeda motor yang terbagi dalam Vario merah, Beat hitam, serta Beat merah putih. Ketiganya tanpa ada pelat nomor polisi. Diluar itu, petugas mengambil alih 4 tas wanita, peluru mimis airgun, sepucuk airgun type revolver, sebilah parang serta 1 kunci T. 

Lalu dikerjakan pengembangan untuk menguber tersangka yang melarikan diri. Ke-3 tersangka dibawa untuk tunjukkan tempat mereka umum berkumpul. Tetapi sesudah dicek, nyatanya tempat itu bukanlah tempat kumpul beberapa aktor. Bahkan juga, Fandi Sahputra serta Raden Mas Dodi dijelaskan lakukan perlawanan. 

" Tersangka coba menyerang anggota kita dengan sangkur serta pada akhirnya kita beri aksi tegas terarah berbentuk tembakan yang tentang sisi badannya sampai wafat dunia, " terang Sandi. 

Dari hasil interogasi yang dikerjakan, beberapa aktor sekurangnya sudah 19 kali beraksi. Mereka merampas sepeda motor di beberapa tempat, seperti Jalan Pattimura, Jalan Sei Batu Gingging, Jalan Dr Mansyur, Jalan Dr Cipto, Jalan Mongonsidi, Jalan Sudirman, Jalan S Parman, Jalan Gajah Masa, Jalan Pancing, Jalan Sisingamangaraja, Jalan Iskandar Muda, Jalan Sekip, Jalan Pulau Pinang, Jalan Imam Bonjol, serta Jalan Darussalam. 

" Pengakuannya baru 19 kali. Namun ini masih tetap kita dalami sekali lagi. Kita masih tetap kumpulkan laporan polisi untuk 19 tempat peristiwa perkara yang mereka katakan. Sangkaan kita lebih dari itu, " sebut Sandi. 

Menurut Sandi, beberapa aktor nekat lakukan perampokan sadis karna dibawah dampak narkoba. Hasil pembegalan itu juga dipakai untuk beli narkoba. " Motif beda masih tetap kita masih tetap dalami, untuk sesaat motifnya narkoba. Kita juga akan dalami juga masalah ini ke penadah-penadah hasil pembegalan mereka, " tukasnya. 

Sandi memohon beberapa aktor yang kabur selekasnya menyerahkan diri. " Anggota kita masih tetap di lapangan untuk memburu mereka serta saya telah perintahkan untuk tembak ditempat bila beberapa tersangka tidak menyerahkan diri, " tegas Sandi.