Sabtu, 05 Agustus 2017

Bandar Togel Online Terpercaya

Sadis Pria Baru Selesai Sholat Dituduh Curi Ampli Dibakar Hidup-hidup

Berita Hari Ini - Dibakar hidup-hidup sesudah dituduh mengambil amplifier masjid adalah nasib tragis pria berinisial MA. 

Sesudah MA tewas, berlangsung perbincangan apakah dia benar-benar mengambil amplifier dari Mushala Al-Hidayah di Babelan, Kabupaten Bekasi, atau tidak. 
Seseorang yang memiliki toko di Pasar Muara Bakti, Noval, yang melihat peristiwa pembakaran itu menyebutkan MA pernah berteriak kalau dia tidak bersalah. 

“Dia (aktor) katakan bila tidak maling. ‘Saya tidak maling’ dia biasanya katakan itu, ” tutur Noval, pada Kompas. com, Jumat (4/8/2017). 

Tetapi, perkataan MA tidak dipercayai massa. Massa tetaplah menghakimi MA berkali-kali. 
Di dalam massa yang menghakimi MA, kata Noval, terdengar nada orang menimpali " maling mana ada ingin ngaku ". 

Lalu ada pula yang buat situasi makin panas dengan mengajak membakar MA. 
“Banyak juga warga yang teriak 'bakar saja, bakar saja. ' Pernah ada yang ingin amanin namun kalah jumlah, ” kata Noval. 

Warga yang tidak mau menghakimi MA juga kalah jumlah dengan warga yang telah tersulut emosi. MA juga dibakar hidup-hidup. 

Kabel amplifier putus 
Sangkaan kalau MA mengambil amplifier mushala bermula dari kebingungan pengurus mushala yang kehilangan amplifier. 

Sumiyati (41), menyebutkan amplifier di mushala itu hilang, Selasa (1/8/2017). 
“Iya amplifiernya hilang, cocok diliat ampli-nya telah tidak ada, ” tutur istri seseorang pengurus Mushala Al-Hidayah, Sumiyati. 

Dia menerangkan, amplifier mushala itu masih tetap dipakai pada saat shalat Ashar. 
Kemudian, ada seseorang pria yang shalat di mushala itu. Pria itu terakhir di ketahui berinisial MA.
 
Selesai pria yg tidak dia kenal itu shalat di Mushala Al-Hidayah, suaminya, Rojali (41), mengecek pengeras nada yang juga akan dipakai untuk acara malam hari. 
“Kan ingin ada acara haul cocok malamnya, jadi suami saya ingin tes speaker-nya. Cocok dicoba tidak ada nada, selalu dicek sekali lagi nyatanya amplifiernya telah tidak ada serta ada kabel yang telah digunting, ” kata Sumiyati. 

Sesudah ketahui amplifier mushala hilang, kata Sumiyati, Rojali mencurigai MA yang mencurinya. 
“Lalu dikejar, ketemu di jembatan muara. Cocok diliat benar amplifier mushala berada di motornya. Namun tuturnya dia (aktor) lari. Saya tidak pernah nanya-nanya sekali lagi, ” kata Sumiyati. 

Menurut Sumiyati, suaminya masih tetap pernah lihat MA dalam keadaan basah karna tercebur ke sungai, serta di tangkap warga. 
Tetapi, kata Sumiyati, suaminya tidak lihat waktu MA dihakimi warga serta dibakar hidup-hidup di Pasar Muara Bakti. 

Berdasar pada pernyataan istri MA, Siti Zubaidah, MA memanglah mencari uang dari jual beli amplifier sisa. 

Amplifier sisa direparasi dirumah untuk lalu di jual kembali. 
Zubaidah mengira kalau suaminya saat itu tengah singgah untuk shalat serta amplifier itu tidaklah hasil curian, tetapi amplifier sisa yang dibeli MA. 

Pencuri atau bukanlah, janganlah main hakim sendiri 

Kapolres Metro Bekasi Kombes Asep Adi Saputra meyakinkan, pihaknya juga akan menyelidiki warga yang main hakim sendiri dengan mengeroyok serta membakar MA.  
Pencuri atau bukanlah, tindaka warga menghakimi MA bukanlah lah hal yang dibenarkan. 
Asep menyebutkan, tingkah laku main hakim sendiri seperti mengeroyok serta membakar orang itu adalah aksi yg tidak mempunyai rasa kemanusiaan. 
" Saya sangka aksi ini tidak dibenarkan. Main hakim sendiri namanya. Tidak bisa demikian, " kata dia. 

Menurutnya, tiap-tiap orang mempunyai hak asasi manusia hingga tidak bisa diperlakukan sesuai sama itu meskipun disangka orang itu mengambil. 
Warga yang bertindak main hakim sendiri bisa terancam beberapa pasal dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP). 
Asep menyebutkan polisi juga akan menyelidiki warga yang main hakim sendiri dengan mengeroyok serta membakar MA. 

" Kami masih tetap lakukan penyelidikan aktor yang membakar (MA). Karna bila keroyok massa tentu banyak aktornya, " kata Asep. 
Ia menerangkan sekarang ini beberapa saksi telah memberi info berkaitan penegasan laporan itu. Ada dua saksi yang sudah di check, yakni marbot serta pengelola mushala. (Jessi Carina) 
loading...

0 comments:

Posting Komentar